Breaking News

ICASVE 2025 UB Ungkap Rahasia Kewirausahaan dan Kreativitas Berbasis AI, Siap Bawa Era Digital ke Level Selanjutnya!

Malang – Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya sukses menggelar konferensi internasional ICASVE 2025 pada tanggal 1 dan 2 Juli. Tema utama acara ini adalah bagaimana kecerdasan buatan (AI) mampu menjadi pondasi penting dalam mendorong kewirausahaan dan kreativitas di tengah percepatan transformasi digital saat ini. Dengan membawa semangat inovasi, konferensi ini menghadirkan berbagai perspektif global dari sekitar 90 peserta internasional.

Dekan Fakultas Vokasi UB, Mukhammad Kholid Mawardi, Ph.D., menegaskan bahwa AI bukan hanya alat teknologi tetapi juga pendorong perubahan mendasar pada cara kita berwirausaha dan berkreasi. "ICASVE bukan sekadar forum akademis tahunan, tapi wadah kolaborasi strategis untuk memperkuat sinergi antara riset, pendidikan, dan praktik bisnis berbasis AI," ujarnya. Kholid menambahkan bahwa penerapan AI harus dilakukan secara bijaksana agar menghasilkan lulusan vokasi yang kreatif dan adaptif, bukan sekadar pengguna teknologi.

Konferensi ini mempertemukan para akademisi, praktisi, dan peneliti dari berbagai negara seperti Sudan, Malaysia, Singapura, Thailand, Jerman, dan Taiwan. Ketua Pelaksana Sovia Rosalin menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara demi mengakselerasi inovasi di bidang kewirausahaan digital. "Dengan teknologi AI, kita dapat membuka peluang tak terbatas bagi generasi muda untuk menjadi pengusaha kreatif yang tangguh di pasar global," kata Sovia. Ia juga mengungkapkan bahwa acara ini berfokus pada penguatan jejaring internasional sebagai bagian dari program internasionalisasi UB.

Diskusi mendalam selama konferensi menyoroti berbagai strategi bagaimana AI bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi bisnis sekaligus menumbuhkan ide-ide kreatif. Namun, para narasumber juga mengingatkan perlunya keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pengembangan kemampuan berpikir kritis serta inovatif. Dalam hal ini, pendidik dan lembaga pendidikan vokasi diberi peran strategis untuk membentuk lulusan yang mampu menggunakan AI sebagai alat untuk kreativitas dan solusi bisnis.

ICASVE 2025 di Fakultas Vokasi UB juga diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah dan perguruan tinggi agar mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan teknologi AI. "Kami ingin konferensi ini menjadi momentum untuk menyiapkan ekosistem pendidikan dan kewirausahaan yang relevan dengan tuntutan era digital," tutup Kholid.

Dengan selesainya konferensi ICASVE 2025, Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya semakin menegaskan posisinya sebagai pelopor inovasi pendidikan vokasi yang mengedepankan sinergi antara teknologi, kreativitas, dan kewirausahaan untuk masa depan yang lebih cerah. ***
© Copyright 2022 - Siaran Update